Prajurit Satlinlamil Surabaya Belajar Manajemen Stress

MOJOSARI, trisulanews.comPersonel Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya mengikuti pelatihan manajemen stress TNI AL 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas psikologi TNI Angkatan Laut di Royal Caravan, Trawas, Mojosari, Jawa Timur, Kamis (13/9).

Pelatihan ini diikuti oleh 50 orang prajurit Satlinlamil Surabaya yang terdiri dari 30 orang dari KRI Teluk Ratai 509 dan 20 orang  dari KRI Teluk Bone 511.

Materi pelatihan yang disampaikan oleh pihak Dinas Psikologi TNI AL diantaranya, pengantar stress dan manajemen stress oleh Letkol Laut (K) dr. Rivai, Relaksasi oleh Kapten Laut (KH) Khoirul Umam, S.Psi, dan hypno- emotional freedom technique oleh Mayor Laut (KH) Lutfi suryo Waskito, S.Psi.

Pelatihan yang berlangsung selama 2 (dua) hari sejak Rabu (11/9) hingga Kamis (13/9) ini dibuka dalam suatu upacara dengan Inspektur Upacara Kasubdis Psipers Dinas Psikologi Angkatan Laut Kolonel Laut (KH) Drs.Bachrul Ulum, MPPO, Psikolog dan komandan upacara Mayor Laut (KH) Lutfi Suryo Waskito,S.Psi yang sehari-hari menjabat Kasubagmatpsi Dispsial.

Dalam amanatnya Kepala Dinas Psikologi Angkatan Laut (Kadispsial) Laksma TNI Drs.Tri Budi Marwanto,M.M., Psikolog. yang dibacakan oleh Kasubdis Psipers bahwa kegiatan pelatihan Manajemen stress personel Satlinlamil Surabayayang dilaksanakan oleh Dinas psikologi TNI AL merupakan suatu metoda dalam mengembangkan kemampuan personel pengawak organisasi yang terukur dan akuntabel sehingga dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja dan tugas organisasi selaras dengan program pembangunan SDM TNI pada umumnya dan TNI AL pada khususnya..

Kadispsial menyampaikan pula bahwa stress dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam tekanan baik dari dalam maupun dari seseorang, Stres dalam suatu lingkungan pekerjaan sampai dengan batas yang dapat ditolerir bisa memberikan suatu rangsangan sehat (eustress) guna mendorong seseorang dapat berprestasi lebih baik, namun sebaliknya stress yang berlebihan (Distress) atau sudah tidak mampu ditolerir oleh seseorang akan menimbulkan dampak yang tidak baik.

Dijelaskan lebih lanjut, pada dasarnya penyelesaian tugas sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengawaki organisasi, peningkatan kinerja personel memegang kunci utama yang harus dilaksanakan untuk tercapainya pelatihan sesuai standard yang ditetapkan.

Sementara itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan wawasan tentang stress, meningkatkan dan mengembangkan pemahaman dalam deteksi dini terhadap gejala stress, meningkatkan ketrampilan dalam mengelola stress dan yang terakhir meningkatkan kemampuan mengenali potensi diri.

“Melalui media kegiatan pelatihan manajemen stress ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai harapan sehingga para peserta akan dapat menerapkan disatuan kerjanya” ujarnya.

Pada akhir amanatnya Kadispsialmenyampaikan harapannya kepadaseluruh peserta agar memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan ini dengan tetap mementingkan keselamatan.

Dalam upacara pembukaan tersebut juga dilaksanakan penyematan tanda peserta latihan oleh irup kepada perwakilan peserta Letda Laut (S) Andi Herdiana, S.Tr (Han)(pen).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *