TNI AD dan Masyarakat Ubah ‘Kampung Kriminal” Basirih menjadi Wisata Religi
BANJARMASIN – “Dulu disini Texas lah istilahnya, rawan begal dan kejahatan lainnya. Banyak pemuda yang mabuk-mabukan. Tapi sekarang beda, ini sudah jadi objek atau destinasi wisata religi,” ungkap Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1007/Banjarmasin Letkol Inf Teguh Wiratama tentang kondisi Kampung Basirih, dulu dan sekarang, Sabtu (14/07/2018).
Basirih adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kampung Basirih ini menjadi dikenal banyak orang karena adanya Kubah Segi Enam berikut makam Alhabib Hamid atau dikenal dengan Habib Basirih yang meninggal dunia di usia 90 tahun pada 1949.
Sejak dulu kawasan makam Habib Basirih yang terletak sekitar 25 km dari Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, tepatnya di jalan Keramat RT 9 RW 01. Kelurahan Basirih selalu ramai dikunjungi peziarah, baik peziarah dari dalam negeri maupun luar negeri seperti dari Mesir, Cina, Kanada, Spanyol, Bosnia, dan Jerman.
Seiring dengan mulai ramainya peziarah dan kesadaran masyarakat kampung yang dekat dengan pelabuhan, daerah yang dulunya rawan preman dan begal, sekarang justru terkenal sebagai kampung wisata religi.
Lebih lanjut dikatakannya, TNI AD bersama keluarga Alhabib Hamid dan warga sepakat untuk terus membangun dan menjaga Basirih dari serbuan pengaruh buruk.
TNI AD, melalui Kodim 1007/Banjarmasin Korem 101/Antasari berhasil menggugah masyarakat untuk merubah wajah Basirih yang humanis dan religi. Bersama-sama warga, TNI pun melakukan pengecatan dan membersihkan sungai di sepanjang kampung Basirih.
“Selain menjadi pusat pembinaan agama dari mulai usia dini, akan jadi wisata religi, tidak hanya bagi yang beragama Islam namun juga yang lain. Basirih, akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Kampung Hijau Tentara dalam konsep Kampung Imunitas Bangsa, guna mengimplementasikan Pembangunan Karakter (Imunitas Bangsa), sebagaimana digagas Kasad Jenderal TNI Mulyono,” ujar Dandim 1007/ Banjarmasin.
Menurutnya, sebagai bagian dari konsep Kampung Imunitas Bangsa, Basirih yang telah memiliki Site Plan juga harus diintegrasikan dengan tata kelola wisata sungai dan Pusat Kreatifitas Masyarakat.
“Dihadapkan dengan jalan penghubung yang relatif sempit dan banyaknya pengunjung, kedepan akan kita coba supaya dermaga dan aliran sungai ini dapat dimanfaatkan. Ya, mirip Pasar Apung lah. Yang baik dan bagus kita pertahankan dan kembangkan, kita ubah wajah Basirih dengan warna warni,” ujar Lulusan Seskoad Tahun 2014 ini.
Di Basirih, sambung Dandim Banjarmasin, masih banyak penduduk yang tergolong masyarakat tidak mampu. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan pihak keluarga menggelar pendidikan gratis.
“Disini banyak yang tidak mampu. Oleh karena itu di kawasan Kubah Basirih ini juga pihak keluarga membuka PAUD dan pengajian. Kedepan akan ada kejar paket C kerjasama TNI, termasuk perbaikan Musholla. Yang membuat saya bangga, berkat Program Kejar Paket C maka seluruh warga disini semuanya sudah setara SMA,” ujarnya.
Kedepan, lanjutnya, TNI AD akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam pengelolaan kedua kampung yang sangat potensial tersebut.
“Kedepan, kita akan berkolaborasikan dengan Pemda terkait tentang pengelolaan kedua tempat ini (Kampung Religi dan Kampung Hijau Tentara), sebagai bagian upaya pembangunan karakter SDM Banjarmasin yang tidak hanya cerdas, terampil, dan religius namun juga berwawasan kebangsaan. Jika itu terwujud, Insya Allah Banjarmasin akan maju dan bebas radikalisme” pungkasnya.