Setjen Wantannas Gelar Sarasehan Nasional Perdamaian Maluku dan Maluku Utara
Trisulanews.com (7/7) – Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional berencana mengadakan Sarasehan Nasional dengan para tokoh dari daerah Maluku yang pernah terlibat dalam konflik dan upaya perdamaian di Maluku.
Acara yang digelar di Hotel JS Luwansa Jl. H. R. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan direncanakan berlangsung selama dua hari 10-11 Juli 2018 dan dibuka oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
Sarasehan juga akan dihadiri beberapa pembicara utama, seperti Wapres Jusuf Kalla (penggagas Perjanjian Malino).
Selain pembicara utama, sarasehan juga menghadirkan pembicara lainnya, seperti Menko Maritim RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, SH, Mensos RI Idrus Marham M. Sc,, Menristek/Dikti RI Prof. Dr. M. Nasir Kapolri Jenderal Polisi Prof. M. Tito Karnavian, MA., P.hD, yang akan bertindak sebagai Keynote Speech dalam diskusi tersebut.
Beberapa tokoh Maluku juga direncanakan hadir menjadi narasumber antara lain, Mantan Gubernur Maluku Brigjen TNI (Purn) Albert Karel Ralahalu, Bapak Hambra Tokoh Nasional Masyarakat Maluku, Pdt. Dr. Jhon Chr. Ruhulessin, M.Si. Universitas Kristen Indonesia Maluku-Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah Maluku, H.R.R. Hasannusi Imam Besar Masjid Raya Al-Fattah, Ebed Litaay (Diaspora Indonesia di Belanda) dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyelesaian konflik Maluku lainnya.
Dalam pelaksanaannya sarasehan akan diisi diskusi yang melibatkan pemangku kepentingan di Kepulauan Maluku, khususnya para pihak yang pernah terlibat dalam konflik sekaligus menjadi tokoh-tokoh perajut perdamaian, tokoh-tokoh nasional, serta undangan lain dari seluruh Indonesia dan juga negara sahabat.
Dari keterangan tertulisnya, Setjen Wantannas berencana akan membukukan hasil sarasehan dengan 4 bahasa, Indonesia, Inggris, Arab dan Belanda.
Setjen Wantannas mengharapkan dengan dibukukan sarasehan akan menjadi pembelajaran dan referensi dalam penanganan konflik dan Damai di masa depan. (ef)