Semakin Meluas, Danrem 081/DSJ Terima Arahan dari Pangdam Tentang Penanganan PMK

Madiun, – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia semakin meluas, tak terkecuali di Jawa Timur.

“Perlu diketahui, Jatim saat ini zona merah, jadi tidak boleh ada 1 sapi pun yang keluar dari Jatim,” kata Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto kepada para Dansat jajarannya melalui virtual, Sabtu (2/7/2022).

Mengingat kondisi tersebut, Pangdam memerintahkan seluruh jajarannya untuk bekerjasama dengan Polri di pos-pos yang telah ditentukan dan ditempatkan personel guna mencegah adanya hewan ternak yang keluar Jatim.

“Apabila itu pergerakannya hanya lokal di dalam Jatim dan menggunakan truk. Maka, orang, ternak berikut truknya harus disemprot disinfektan,” lanjutnya.

Kepada para Dandim, Pangdam menginstruksikan mereka agar memerintahkan para Babinsa untuk mengecek dan memetakan peternakan suatu wilayah.

Sedangkan untuk sosialisasi terkait PMK kepada masyarakat, dirinya juga ingin para Dandim dan Dandenkesyah aktif dengan menjemput petugas peternakan dan tidak menunggu.

Dihadapkan dengan momen Hari Raya Idul Adha yang sebentar lagi, Jenderal Bintang Dua itu mengimbau agar pemotongan hewan ternak dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

“Kalau kapasitas RPH tidak mencukupi, boleh menyembelih hewan kurban sendiri, namun harus dengan pendampingan petugas terkait,” ujarnya.

Selanjutnya terkait penunjukan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Bapak Asuh Anak Stunting, Pangdam ingin agar seluruh personel di jajaran Kodam V/Brawijaya dapat mendukungnya.

“Intinya kita harus membantu Bapak Kasad sebagai duta stunting. Sehingga program stunting di instansi terkait dapat terlaksana dengan baik berkat adanya kita TNI Angkatan Darat,” jelasnya.

Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Deni Rejeki yang juga menerima arahan tersebut mengaku siap mendukung dan menindaklanjutinya.

“Sesuai arahan Bapak Pangdam tadi, baik masalah PMK dan stunting akan menjadi prioritas utama kami yang bersinergi dengan berbagai instansi terkait lainnya,” ungkapnya setelah mengikuti Vicon dari Ruang Binter Makorem 081/DSJ.

Ditanya mulai kapan pelaksanaannya, Pamen TNI AD itu menegaskan, sudah melakukannya sejak beberapa bulan lalu. “Sudah jauh-jauh hari. Khusus untuk PMK, kita sudah ambil tindakan sejak awal munculnya wabah PMK,” tegasnya.

Penanganan masalah PMK dan Stunting merupakan bukti nyata dan komitmen TNI Angkatan Darat untuk terus hadir membantu dan memberikan solusi bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *