Realisasikan Program Prioritas Nasional, TNI Angkatan Laut Siapkan Masyarakat Siaga Bencana
Dukung program pemerintah yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo saat Rapim TNI-Polri tahun 2023, Rabu (8/2) lalu, dimana menetapkan 7 (tujuh) prioritas nasional yang salah satunya adalah prioritas nasional keenam yaitu membangun lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana, TNI Angkatan Laut melalui Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Dispotmaral) melaksanakan program Pelatihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) Tahun Anggaran 2023.
Adapun tujuan di gelarnya program, sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa budaya akan sadar bencana harus di mulai dari kesadaran individu, keluarga dan kelompok, termasuk di lingkungan sekolah sampai pada kelompok masyarakat bawah.
Realisasikan program tersebut TNI AL memerlukan dan membutuhkan penguatan data informasi dan literasi bencana, penguatan sistem, regulasi dan tata kelola bencana, penguatan rencana pengurangan resiko dengan rencana aksi, peningkatan sarana dan prasarana mitigasi, integrasi kerja sama antar daerah terkait kebijakan dan penataan, penguatan penanganan darurat, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, penguatan sistem mitigasi multi ancaman bencana, dan penguatan kesiapsiagaan dalam penganan bencana.
Dalam sambutan pada upacara pembukaan pelatihan penanggulangan bencana alam di wilayah kerja Lanal Denpasar, Kadispotmaral (Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut) Laksamana Pertama TNI Suradi Agung Slamet sebagai penanggungjawab pelatihan penanggulangan bencana TNI AL Tahun Anggaran 2023 menjelaskan bahwa pelatihan penanggulangan bencana merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh TNI AL melalui Dispotmaral yang diagendakan setiap tahun dan agenda ini selalu di prioritaskan pada daerah-daerah rawan bencana. Perlu diketahui bahwa latgulben pada tahun ini akan dilaksanakan di 3 wilayah yaitu Lanal Denpasar, Lanal Malang dan Lanal Cilacap.
Adapun kegiatan bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, juga menyelamatkan diri dari resiko ganasnya ancaman bencana serta menghadapi terjadinya bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir. Maka dengan langkah antisipasi siaga bencana tersebut mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana. Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, penanganan korban gempa bumi dan tsunami, manajemen kesiapsiagaan bencana, prosedur pelaksanaan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko bencana gempa bumi dan tsunami.
Pelatihan selama 3 hari di Lanal Denpasar di bawah komando langsung Danlanal Denpasar Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo.
Kegiatan diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami yang melibatkan personel TNI, Polri, Pemda setempat, BPBD, Basarnas, BMKG, Pelajar dan Masyarakat Maritim.(pen/ef)