Bentuk Prajurit Intai Amfibi Korps Marinir Profesional, Siswa Diktaifib XLVIII Kodikmar Latihan Terjun Statik
Setelah melaksanakan serangkaian Ground Training Keparaan yang memerlukan kekuatan mental dan fisik ternyata tidak menyurutkan semangat 46 siswa pendidikan Intai Amfibi Marinir (Diktaifib) XLVIII untuk melaksanakan latihan praktek (Lattek) terjun statik yang dipimpin langsung oleh Komandan Sekolah Khusus Marinir (Dansesusmar) Letkol Marinir Mintarjo S.H. MTr. Opsla., di Juanda, Sidoarjo. Kamis (02/05/2022).
Sesuai program yang telah disusun, Lattek penerjunan ini dilaksanakan selama 6 hari, dengan perincian setiap harinya dilaksanakan 2 shorty menggunakan satu pesawat Casa CN 212 U6207 di titik muat Ron 600 dan Dropping Zone (DZ) Ron 400 dan siswa mulai diterjunkan ketika pesawat berada ketinggian 1.400 feet .

Terjun statik ini merupakan program pendidikan Diktaifib Sekolah Khusus Marinir yang disusun dan didesign oleh Kapten Mar Suyono Tirta Jaya Lumbantoruan selaku Perwira Operasi dan Pengajaran Sesusmar untuk melatihkan kemampuan dan keterampilan media udara para siswanya sehingga senantiasa terpelihara dan meningkat dalam rangka mendukung tugas-tugas kedepannya yang diberikan oleh Komando atas. Harapannya adalah bahwa setiap siswa dapat berhasil dan sukses untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Dalam arahannya, Dansesusmar menyampaikan bahwa Lattek terjun statik ini merupakan suatu kebutuhan yang mendasar bagi setiap siswa Diktaifib agar memiliki bekal kemampuan dan ketrampilan sehingga harapan untuk memperoleh prajurit yang profesional dapat terwujud saat di kedinasan nantinya.
Lebih lanjut Dansesusmar menambahkan bahwa kegiatan terjun ini merupakan agenda mutlak dari Sesusmar serta merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guna menghasilkan sumber daya manusia yang unggul untuk mendukung tugas TNI AL serta merupakan implikasi kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
“Ini adalah latihan praktek untuk membekali kemampuan terjun baik individu maupun kelompok bagi siswa Diktaifib untuk memberi gambaran tentang pentingnya pendadakan via udara guna menguasai pertahanan tumpuan udara dan juga dipersiapkan untuk operasi selanjutnya,” pungkasnya. (yosafat rh)