Badan Siber dan Sandi Negara : Waspadai Ancaman Siber pada Pemilu 2019

JAKARTA – Marsma TNI Asep Chaerudin, M.A.S.S, Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengingatkan ancaman kejahatan siber pada pesta demokrasi 2019 mendatang.

“Ancaman Siber menjelang perhelatan Pemilu menjadi ancaman yang sangat berbahaya dan dapat mengganggu kelancaran pesta demokrasi terbesar di dunia ini”.

Demikian hal itu diutarakannya saat mengikuti Rakornas Kesiapan Pemilu Serentak 2019 yang diselenggararakan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, kamis (22/11).

Ia juga mengatakan bahwa ancaman siber ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi juga dinegara lain.

“Kasus di Kanada dan Filipina adalah pencurian data pemilih jutaan orang yang dilakukan oleh hacker. Ini sungguh mengerikan”, tukas Asep.

Menurut data BSSN, sejak Tahun 2004 sampai Tahun 2018, KPU menjadi instansi utama yang diserang oleh hacker dalam proses perhelatan pesta demokrasi. Fakta ini menurut Asep sangatlah berbahaya jika tidak ada langkah serius yang diambil oleh Pemerintah khususnya oleh BSSN sendiri.

Berdasarkan fenomena ini, Asep mengatakan bahwa BSSN sangat serius dan berkomitmen untuk secara intens menjalin komunikasi dengan berbagai instansi terkait mulai dari provider komunikasi, Kementerian/Lembaga, sampai dengan TNI dan Kepolisian.

“Kerjasama dan komunikasi intens harus terus dilakukan. BSSN tidak dapat bekerja sendiri dan harus ada sinergi dengan instansi lainnya”, tutup Asep. (hms/ef)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *