Rakit Jerigen dan Bambu, Yonmek 741/GN, Bantu Anak Sekolah di Perbatasan RI-RDTL

NTT, Membantu anak-anak bersekolah, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Mekanis (Yonmek) 741/GN membuatkan rakit penyeberangan diatas sungai yang menghubungkan Desa Nainaban dan Sungkaen.

Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra, S.Sos., M.M., M.I.Pol. melalui rilis tertulisnya di Timur Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Minggu (27/1/19).

Diungkapkan Dansatgas, musim hujan berkepanjangan tidak hanya berikan berkah kesuburan tanah di daerah TTU, namun juga menimbulkan debet sungai disekitarnya meluap.

“Seperti sungai yang menghubungkan Desa Nainaban dan Desa Sungkaen yang setiap hari dilalui anak-anak sekolah. Sungainya cukup lebar dan arusnya pun jika hujan cukup deras. Ini akan membahayakan anak-anak ketika menyebrang,” ujar Hendra Saputra.”Melihat itu, Danpos Baen Kipur I (Serka I Komang Artana) bersama anggotanya berinisiatif membuatkan rakit penyeberangan bagi mereka,”imbuhnya.

Menurut Hendra Saputra, meski diawalnya keraguan, inisiatif yang dilakukan Komang Artana dan anggotanya merupakan wujud teladan yang baik.”Dihadapkan dengan derasnya arus sungai, awalnya sempat ragu, namun setelah di uji coba ternyata mereka berhasil menggunakannya untuk menyebrangkan orang dewasa sekalipun.

Sementara itu, Serka I Komang Artana saat dihubungi mengatakan bahwa ide itu muncul ketika melihat anak-anak yang pulang sekolah tidak berani melintasi sungai.

“Karena selain tidak adanya alternatif jembatan penyebrangan memadai juga arus sungainya cukup deras. Selain itu, akibat hujan yang terus menerus, permukaan airnya pun meningkat. Oleh karenanya, jika dilalui anak-anak tanpa alat pengaman akan berbahaya,” tandas Komang Artana.

“Pernah terjadi, anak-anak menyeberangi sungai dalam kondisi tersebut, tapi tentunya akan membahayakan mereka dan jika air meluap maka merekapun tidak bisa berangkat sekolah. Ini akan menghambat masa depan mereka,” tambahnya.

Lebih lanjut, Komang Artana menjelaskan, bersama anggotanya membuatkan rakit penyeberangan dari beberapa jerigen dan potongan bambu.”Satu persatu bambu dan jerigen kita rakit. Kemudian kita bentangkan tali antara tepian sungai untuk pegangan saat menyeberang. Setelah kita coba, ternyata rakit bisa digunakan untuk menyeberangkan orang dewasa,” tuturnya.

“Berdasarkan hasil tersebut, kami berkeyakinan jika rakit tersebut dapat menjadi solusi bagi masyarakat dan membantu kelancaran anak-anak bersekolah sekaligus mempersiapkan masa depannya,” tegasnya.

Bagi Komang Artana dan anggotanya, apa yang mereka lakukan telah menjadi kebanggan tersendiri dan mulai hari Jumat lalu (25/1/2019), beberapa personel Pos Baen pun mulai membantu menyeberangkan anak-anak dan masyarakat yang ingin melintas.

“Keberadaan kami disini, tidak hanya menghadapi pelanggaran lintas batas namun juga menjalankan pengabdian kepada rakyat, yaitu dengan memberikan bantuan dan solusi terhadap kesulitan yang dialami mereka,” pungkasnya. (Pen).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *