Wujudkan Petarung Sejati Korps Marinir Launching Seni Beladiri Baru “Chadrick”
Jakarta, Jumat (28/7) Korps Marinir launching ketangkasan ilmu bela diri bernama “Chadrick”. Bela diri yang merupakan kombinasi dan gabungan dari seni beladiri tanah air maupun mancanegara nantinya menjadi syarat mutlak dikuasai prajurit Korps Marinir.
Launching Chadrick yang dipimpin langsung oleh Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E. di Lapangan Upacara Mako Korps Marinir, diikuti puluhan prajurit korps Marinir. Dankormar dalam pesan dan arahannya menyampaikan agar beladiri Chadrick wajib dikembangkan diseluruh jajaran Marinir.
“Terus dan tularkan ilmu bela diri ini, sebab seni beladiri ini bertujuan untuk meningkatkan kedigdayaan seluruh Prajurit Korps Marinir serta memiliki tingkat beladiri dengan kemampuan sebagai petarung yang tangguh, guna mendukung tugas tugas pokok Korps Marinir”, tegas Dankormar dihadapan prajurit Marinir yang telah menguasai ilmu beladiri Chadrick.
Diketahui Beladiri Chadrick Korps Marinir memiliki 5 tingkatan sabuk, berikut nama nama tingkatan serta filosofinya.
Tingkat Pertama ”Sadawira” (sabuk abu-abu), memiliki arti seorang prajurit yang “tidak kenal takut atau pemberani”. Filosofi warna abu-abu diambil dari wama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sebagai kamuflase di lautan yang digunakan sebagai sarana angkut pasukan pendarat dalam operasi amfibi untuk merebut pantai yang dikuasai atau diduduki oleh musuh
Tingkat Dua “Bhadrika” (sabuk hijau), memiliki arti seorang prajurit yang “gagah berani dalam setiap palagan”. Filosofi warna hijau diambil dari warna pakaian dinas lapangan prajurit TNI sebagai kamuflase prajurit di medan pertempuran dan mempunyai arti sebagai prajurit yang Saptamargais.
Tingkat Tiga “Balakosa” (sabuk biru), memiliki arti “kekuatan dan kejayaan”. Filosofi warna biru diambil dari medan juang prajurit matra laut dimana laut sebagai media pasukan pendarat dalam melaksanakan operasi amfibi.
Tingkat Empat “Caiden” (sabuk Coklat), memiliki arti “pertarungan”, dimana prajurit memiliki jiwa juang bertarung yan9 Kuat siap melaksanakan semua tugas yang diemban dengan penuh semangat. Filosofi warna coklat diambil dari warna pasir pantai sebagai media pasukan ketika melaksanakan operasi amfibi dalam merebut pantai yang dikuasai atau diduduki musuh.
Tingkat Lima “Parama” (sabuk hitam), memiliki arti “paling ungguf, merupakan tingkatan paling tinggi dalam beladiri Chadrick Korps Marinir. Filosofi warna hitam diambil dari warna khas pasukan khusus yang memiliki kemampuan khusus di atas rata-rata prajurit, menuntut setiap prajurit untuk mencapai kemampuan maksimal dalam penguasaan ilmu baik beladiri maupun militansi.