TNI-Polri Ajak Petani Trenggalek Mandiri Lewat Pelatihan Pupuk Organik
Trenggalek – Upaya mendorong kemandirian petani dan pertanian ramah lingkungan terus dilakukan oleh TNI melalui peran aktif Babinsa di lapangan. Seperti yang dilakukan Babinsa Desa Ngetal, Kecamatan Pogalan, Serda Agus Eriendi, anggota Koramil 0806-02/Pogalan. Ia bersinergi dengan Bhabinkamtibmas Aipda Sandi dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek dalam menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik bagi Kelompok Tani (Poktan) Loh Jinawi, Jumat (13/6/2025).
Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan langsung kepada petani tentang cara memproduksi pupuk organik secara mandiri dengan bahan-bahan lokal. Langkah ini sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang cenderung mahal dan berpotensi merusak kesuburan tanah dalam jangka panjang.
“Sebagai aparat teritorial, kami memiliki tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat, khususnya para petani, dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan desa. Pelatihan ini bagian dari upaya kami mendukung pertanian berkelanjutan,” kata Serda Agus saat memberikan penyuluhan teknis di hadapan para peserta.
Serda Agus secara langsung memandu proses fermentasi hingga pencampuran bahan organik, seperti kotoran ternak, sekam, dan limbah dapur. Ia menegaskan bahwa pembuatan pupuk organik tidak hanya murah dan mudah, tetapi juga berdampak positif bagi kualitas hasil panen.
Sementara itu, Aipda Sandi menambahkan bahwa pelatihan ini juga menjadi bagian dari pendekatan keamanan wilayah berbasis kesejahteraan masyarakat. “Petani yang mandiri adalah fondasi desa yang kuat. Kolaborasi ini kami yakini bisa memperkuat stabilitas sosial dan ekonomi pedesaan,” ujar Sandi.
Apresiasi turut disampaikan oleh perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Sadriyati, S.P., M.Agr, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan seperti ini selaras dengan program pemerintah daerah dalam memperluas praktik pertanian organik di kalangan petani desa.
“Kami sangat mengapresiasi peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang telah menjadi motor penggerak pelatihan ini. Harapannya, kegiatan serupa bisa diperluas ke wilayah lain di Trenggalek,” ungkapnya.
Respon positif juga datang dari para anggota Poktan Loh Jinawi. Salah satu petani, Sutrisno, mengaku senang mendapat ilmu baru yang bisa langsung diterapkan di lahan pertaniannya.
“Sekarang kami tahu cara membuat pupuk sendiri dari bahan yang ada di sekitar rumah. Ini lebih hemat biaya dan hasil tanaman bisa lebih sehat,” katanya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa peran TNI di tengah masyarakat tidak hanya sebatas menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam mendukung pembangunan dan pemberdayaan ekonomi desa melalui pendekatan agrikultur berkelanjutan.