TNI, Olahraga, dan Aksi Bela Negara
Ngawi, – Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain peran tersebut, TNI juga memiliki peran besar lainnya dalam menumbuhkembangkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk mewujudkannya, salah satunya melalui olahraga. Seperti yang dilakukan oleh Kodim 0805/Ngawi di jajaran Korem 081/DSJ yang menggelar turnamen bola voli Dandim Cup 2025 di Lapangan Bola Voli Sumber Ketonggo Park, Ngawi.
Untuk menumbuhkembangkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di tengah-tengah para pemain, official, dan penonton, turnamen ini dibuat sedikit berbeda dari umumnya.
“Kalau di tempat lain saat break atau istirahat biasanya diputarkan lagu campur sari, dangdut, atau yang lainnya. Tapi kalau di sini tidak. Di sini kita putarkan lagu-lagu perjuangan,” kata Dandim 0805/Ngawi, Letkol Arh Setu Wibowo ditemui di lokasi, Sabtu (12/4/2025).
“Harapannya dengan diputarnya lagu-lagu semacam itu (perjuangan) akan dapat menggugah jiwa patriotisme dan nasionalisme masyarakat yang hadir,” imbuhnya.
Melalui turnamen itu diharapkan juga akan lahir bibit-bibit pemain potensial yang dapat mengharumkan nama Jawa Timur maupun Indonesia di kancah dunia.
“Jawa Timur ini kan dikenal sebagai gudangnya pemain voli nasional. Maka tidak menutup kemungkinan dari turnamen ini juga akan lahir pemain-pemain serupa yang berprestasi,” terang Pamen TNI AD abituren Akmil 2004 tersebut.
Sementara itu, Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro mengatakan, upaya untuk menumbuhkembangkan jiwa patriotisme dan nasionalisme yang dilakukan melalui olahraga juga merupakan salah satu bentuk bela negara. Karena sebutnya, aksi bela negara saat ini tidak hanya sebatas mengangkat senjata.
“Dalam konteks saat ini, bela negara tidak hanya sebatas mengangkat senjata saja, tetapi bisa juga dengan membangkitkan jiwa patriotisme dan nasiolisme,” ujarnya.
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, sebutnya, aksi itu bisa dilakukan lebih luas lagi.
“Untuk sehari-hari banyak sekali contohnya, seperti pelajar yang rajin belajar dan berprestasi, atlet yang berprestasi, termasuk juga menjunjung tinggi toleransi maupun aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan,” jelasnya.
“Jadi bisa dikatakan, semua warga negara bisa melakukan bela negara sesuai dengan kapasitasnyanya masing-masing,” lanjutnya.
Untuk diketahui turnamen yang diikuti oleh 64 tim dari berbagai daerah eks Karesidenan Madiun, Bojonegoro, dan Sragen, berlangsung dari 12 April – 17 Mei 2025.