Satgas Karhutla Sumsel Berhasil Padamkan Api di Ruas Tol Palindra
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lokasi ruas Tol Palembang – Indralaya (Palindra) KM. 13, Ogan Ilir (OI) sudah hampir padam total setelah upaya TNI dan petugas gabungan.
Hal tersebut disampaikan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Dharmawan dalam keterangan tertulisnya di Palembang, Rabu (7/8/2019).
Dikatakan Kapendam, tim darat Satgas Karhutla dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat memadamkan sisa api di lahan gambut yang masih mengeluarkan asap tipis.
“Dari hasil laporan yang diterima, sudah tidak ada lagi ditemukan kobaran api di lokasi tersebut. Beberapa titik asap putih memang masih ada, tapi sudah sedikit,” ungkap Kapendam II/Swj.
Menurut Kapendam, sebaran titik api karhutla bisa dipadamkan karena kurangnya hembusan angin dan berkat upaya seluruh petugas gabungan.
Dia berharap, kondisi saat ini dapat dipertahankan dan tidak ada lagi kobaran api karhutla di lokasi tersebut.
Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah mendapat instruksi dari Pangdam II/Swj untuk mengantisipasi terjadinya kembali Karhutla.
Sementara itu, Tim Satgas Karhutla juga, masih berusaha memadamkan api di lokasi kebakaran lahan di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan, Kab. Ogan Ilir (OI).
“Tim Satgas Karhutla terus mendatangkan peralatan, terutama mesin pompa air dan penambahan panjang selang untuk menjangkau kawasan kebakaran di lahan gambut itu, “jelasnya.
Proses pemadaman terkendala kondisi alam yang merupakan lahan gambut. Bahkan hingga Sore harinya, pemadaman juga dilakukan dengan bantuan tiga buah helikopter Water Bombing (WB).
Sementara itu pembuatan sekat kanal merupakan langkah efektif untuk penanganan Karhutla, karena kanal-kanal tersebut akan memutus pergerakan api.
Laporan terakhir dari kegiatan aksi lapangan yang dilakukan oleh Satgas Karhutla, sekitar 20 hektar lahan di lokasi tersebut berhasil dipadamkan oleh personel yang tergabung dalam Satgas Terpadu Karhutla.
Tim gabungan Satgas Karhutla, terangnya, terus menjalin koordinasi dan sinergi, termasuk melibatkan partisipasi perusahaan perkebunan di daerah itu untuk tetap kompak bahu-membahu menurunkan tim atau bantuan peralatan pemadam kebakaran ke lokasi tersebut.
“Saat ini, proses pemadaman dan pendinginan api masih dilakukan tim Satgas di lokasi tersebut,” ungkapnya.
“Untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran kembali, personel Satgas juga melaksanakan patroli malam di lokasi rawan kebakaran,” pungkas Djohan menutup keterangannya. (pen)