Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas Dongko Mengatasi Bencana Alam Tanah Longsor di Desa Watuagung
Trenggalek – Desa-desa di Indonesia seringkali menjadi korban bencana alam yang menghancurkan. Salah satu bencana yang sering terjadi adalah tanah longsor. Kejadian tanah longsor yang signifikan kali ini terjadi di wilayah Desa Desa Watuagung, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek. Namun, berkat kerja sama yang baik antara Babinsa Watuagung Koptu Teguh dari Koramil 0806/13 Dongko jajaran Kodim 0806/Trenggalek dan Bhabinkamtibmas, upaya penanganan bencana ini berjalan dengan baik.
Babinsa Watuagung Koptu Teguh, yang bertugas di wilayah Kecamatan Dongko, telah aktif dalam memantau kondisi cuaca dan lingkungan sekitarnya. Dalam sepekan terakhir, wilayah Kecamatan Dongko terus diguyur hujan dengan intensitas sedang. Pada pagi hari Sabtu (8/7/2023), sekitar pukul 05.45 WIB, terjadi tanah longsor di RT. 23 RW. 04 Dusun Ngleban, Desa Watuagung.
Tebing setinggi 8 meter dan panjang 15 meter ambruk yang mengakibatkan jalan rusak dan hanya bisa digunakan setengahnya. Kondisi ini sangat membahayakan warga setempat, terutama pengguna jalan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, Babinsa Koptu Teguh bekerja sama dengan Pilar Desa memasang rambu peringatan menggunakan bambu yang dipasang sepanjang jalan yang rusak. Tindakan ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan agar berhati-hati saat melintasi area yang terdampak.
Kegiatan pemantauan dan penanganan tanah longsor ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kades Watuagung Sunarto, anggota Polsek Dongko, anggota TRC BPBD Kecamatan Dongko, Perangkat Desa Watuagung, serta warga sekitar. Kolaborasi antara instansi pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat penting dalam situasi seperti ini.
Babinsa Watuagung Koptu Teguh memiliki peran kunci dalam penanganan bencana alam. Sebagai anggota TNI, dia memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang ini. Selain itu, kerja sama yang baik antara Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga penting untuk memastikan keselamatan warga di masa-masa sulit seperti ini.
Tindakan cepat dan proaktif yang dilakukan Babinsa Watuagung Koptu Teguh dan Bhabinkamtibmas adalah contoh nyata kepedulian mereka terhadap keselamatan masyarakat. Dengan memasang rambu-rambu peringatan, mereka berhasil mengurangi risiko kecelakaan dan memberikan perlindungan kepada pengguna jalan. Selain itu, kehadiran pihak-pihak terkait dalam kegiatan pemantauan dan penanganan tanah longsor juga memberikan rasa aman dan dukungan bagi warga setempat.
Dalam situasi darurat seperti ini, solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk mengatasi bencana alam dengan efektif. Kolaborasi antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat adalah fondasi yang kuat untuk memulihkan kondisi dan memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak. Teruslah mendukung upaya-upaya penanganan bencana alam di sekitar kita, agar kita dapat menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama dalam menghadapi situasi yang sulit.