Panglima bersama Kasad Jendral TNI Andhika Bahas Pencegahan Virus Covid-19
Jakarta, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Pejabat RSPAD Gatot Soebroto. Rapat tersebut khusus membahas mengenai rapid tes,ventilator, hingga penanganan jenazah pasien positif Covid-19.
Dikesempatan itu Jenderal Andika Perkasa menyinggung penyediaan alat pelindung diri (ADP) bagi personel yang bertugas di RSPAD,seperti dikutip dari video teleconference yang diunggah di akun Instagram resmi Angkatan Darat beberapa waktu.
“Kami berusaha untuk membeli APD yang BSL 2 atau Bio Safety Level 2. Mungkin itu yang bisa di zona merah,”kata Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral TNI Andhika Perkasa.
Pada keterangan postingan itu, juga tercantum sejumlah kebijakan Andhika antara lain penerapan rapid test serta pembangunan segera laboratorium agar pasien dapat penanganan cepat. Ia juga meminta agar tenaga medis untuk penggunaan ventilator mulai dilatih,agar ventilator yang tersedia dan yang sedang dalam pemesanan dapat langsung dioptimalkan oleh RSPAD. “Rapid test covid-19,harus segera dilakukan jangan menunggu satu minggu,dalam dua hari harus terlaksana,”tegas Andika.
Tidak hanya itu,Andhika juga menyinggung terkait personel yang bertugas untuk mengoperasikan ventilator atau alat bantu pernapasan bagi pasien covid-19. “Kalau memang kurang orang untuk mengoperasiokan ventilator, segera adakan training, jangan sampai menunggu ketika pasien memerlukan,”kata Jendral TNI Andhika Perkasa.
Rapat juga membahas penggunaan media zoom sebagai alat komunikasi untuk memonitoring 86 titik agar setiap informasi terbaru dari RSPAD serta RS rujukan dapat terhubung. “Reaksi cepat dilakukan untuk mendukung segala kegiatan yang ada di RSPAD dalam penanganan Covid-19,”harapannya.
Selain itu,Andhika juga meminta agar pelarangan melayat jenazah mulai diperlakukan untuk penanganan jenazah pasien Covid-19. “Larangan melayat jenazah kita harus berikan demi menekan penyebaran virus Covid-19,banyak rumah yang belum memadai untuk menyemayamkan Jenazah,”kata Andhika Perkasa. (sb/dsb)