Mudik Gratis ke Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ingatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
JAKARTA, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengharapkan momentum peringat Lahirnya Pancasila dapat dimanfaatkan untuk merajut persatuan dan kesatuan dengan tidak mempercayai kabar kabar bohong. Hal itu menurutnya wajib dan penting dilakukan mengingat perbedaan konsep ditengah masyarakat terjadi akibat dinamika politik pilpres 2019 yang mengkhawatirkan, terutama aspek keutuhan NKRI.
“Siap bela NKRI…, sampean mau di pecah belah, sampean percaya ujaran kebencian?…., sampean percoyo Pancasila”, tanya Ganjar Pranowo saat memimpin upacara Hari Lahirnya Pancasila yang saat itu diikuti ribuan peserta mudik gratis yang diselenggarakan oleh Pemda Jawa Tengah di lapangan Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII, (1/6).
Mengutip amanat Presiden, Ganjar mengatakan, selain mengenang momen sejarah dimana para penjuang membela bangsa, diharapkan dimoment ini juga kita dapat mengikat kembali rasa persatuan dengan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila. Karena Pancasila menurutnya merupakan alat pemersatu bangsa yang beragam.
“Ada lima sila dalam Pancasila. Nah, apabila kita peras kelima sila itu, maka tersaringlah apa yang disebut ‘Gotongroyong’. Gotongroyong itulah aspek utama mewujudkan kesatuan ditengah keragaman bangsa”, urai Ganjar Pranowo.
Untuk itu lanjutnya, mudik gratis 2019 yang digelar Pemerintah Jawa Tengah, bantuan dari Gubernur, Bupati /Walikota se Jawa Tengah dan Bank Jatim, merupakan wujud Gotongroyong. Dengan gotongroyong ini tentunya ada kebersamaan satu dengan yang lainnya. Gotongroyong menyatukan perbedaan, jelas Gubernur Jawa Tengah.
Mudik gratis yang berlangsung pagi hari, diikuti 10.871 orang pemudik yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dari pantauan diketahui sebanyak 213 bus yang diberangkatkan ke berbagai daerah kabupaten/kota di Jateng.
Sebelum pemberangkatan bus mudik, Ganjar Pranowo beserta jajaran terkait melaksanakan upacara peringatan Hari Lahirnya Pancasila. (ef)