Menhan : Tuhan tidak suka pemimpin sombong, sebab tugas pemimpin adalah melayani
BOGOR, trisulanews.com – Saya tidak mau ambil pusing apabila ada orang yang membenci saya, yang penting Tuhan senang pada saya. Hal itulah yang dikatakan Menteri Pertahanan RI, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu saat mengawali Kuliah Umum di Universitas Pertahanan, bertema “Integritas pemimpin yang berwibawa kebangsaan” di Sentul Bogor (15/5).
Apa yang disampaikan Menhan diatas merupakan prinisp pemimpin yang dilakoninya dalam menjalankan tugas tugas kepemimpinannya.
Untuk itu Menhan berujar, bahwa Pemimpin itu amanah. Maka dari itu, pemimpin Indonesia harus mampu berbuat demi kemajuan bangsa, terutama menghadapi tantangan masa depan dimana populasi rakyat Indonesia yang semakin meningkat.
“Saat ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta. Nah, beberapa tahun kedepan jumlahnya akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, sudah tentu akan menuai ragam permasalahan dan tantangan yang harus dipecahkan seorang pemimpin”, terang Menhan dihadapan ratusan mahasiswa serta dosen di ruang Auditorium Unhan.
Untuk itu, Menhan pun mengingatkan mahasiswa Unhan sebagai calon pemimpin bangsa, agar mampu menerapkan prinsip prinsip kepemimpinan yang berwibawa.
“Tampilah sebagai mahasiswa yang profesional. Hal ini penting sebagai acuan menjadi pemimpin yang mampu memberi solusi dan mengedepankan hati nurani (pandai merasa bukan merasa pandai), terang Menhan.
Selain itu, jadilah sosok pemimpin yang memiliki kepribadian merah putih, memiliki loyalitas, disiplin dan solid. Berikutnya, pemimpin wajib memiliki wawasan kebangsaan, semangat bela negara dan cinta Pancasila.
Masih kata Menhan, berprinsiplah, “hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”, ucap Menhan.
Dan dibalik itu semua, Menhan pun mengingatkan jangan menjadi pemimpin yang sombong. Sebab, Tuhan tidak suka pemimpin sombong, karena tugas pemimpin adalah melayani, tutup Menhan. (ef)