Menhan RI : Kalibrasi Ulang Konsep Strategi Pertahanan RI Hadapi Disrupsi Dinamika Perkembangan Lingkungan Strategis

Bogor – Dengan mengusung tema “Kalibrasi Ulang Konsep Strategi Pertahanan RI Menghadapi Disrupsi Dinamika Perkembangan Lingkungan Strategis”, Menhan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, memberikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa Unhan TA 2018-2019 di Auditorium Unhan komplek IPSC, Sentul. Rabu (19/9).

Mengawali kegiatan Plt.Rektor Unhan Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M.Eng mengarahkan mahasiswa untuk menyimak materi kuliah yang diberikan Menhan.

Dalam hal ini Menhan RI dalam kuliah umumnya menekankan dua hal utama, yaitu pertama Kalibrasi ulang konsep strategi pertahanan RI yang bermakna mengembalikan arah Kompas ke titik nol hakekat tujuan pembangunan pertahanan negara, Kedua Disrupsi dinamika perkembangan lingkungan strategis. Kedua variable dalam kuliah umum ini merupakan aspek yang saling terkait karena terjadinya disrupsi atau riak terhadap stabilitas dan keamanan kawasan akan berdampak terhadap penyesuaian konsep strategi pertahanan negara.

Menurut Menhan, mewujudkan kawasan dan dunia yang aman, damai dan sejahtera, merupakan esensi dan titik nol arah kompas yang senantiasa perlu di kalibrasi serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual lingkungan strategis kawasan. Konsep ini telah disepakati selama 51 tahun dan dimplementasikan oleh kawasan ASEAN, dengan mengedepankan semangat Kebersamaan dan Persatuan dalam menyelesaikan setiap persoalan dan perbedaan pandangan dari prespektif kawasan regional, ASEAN Way menjadi fondasi utama didalam membangun kerjasama pertahanan sekaligus sebagai arah utama didalam mengkalibrasi ulang arsitektur keamanan demi terwujudnya kawasan yang stabil, aman dan damai.

Dalam merumuskan kalibrasi ulang arsitektur keamanan kawasan, perlu selalu mengacu pada kondisi aktual potensi ancaman kawasan masa kini dan masa yang akan datang. Salah satu titik berat kepentingan Indonesia di dalam membangun arsitektur pertahanan negara adalah bagaimana mewujudkan stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan. Pendekatan strategi pertahanan smart power merupakan kombinasi sinergis antara pembangunan kekuatan mencakup hard power (rakyat dan TNI serta alutsista Tri-matra) dengan kekuatan soft power (mindset dan diplomasi pertahanan kawasan) yang berlandaskan kekuatan nilai-nilai idealisme hati nurani dan jati diri bangsa.

Dijelaskan oleh Menhan RI, dalam diplomasi pertahanan, Kementeria Pertahanan mengadopsi pendekatan diplomasi pertahanan empat poros yaitu dengan menjaga kesimbangan hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, China dan ASEAN. Hubungan tersebut sangat strategis mengingat semakin tingginya kesamaan cara pandang didalam upaya untuk mewujudkan kepentingan nasional masing-masing negara (mutual national interest) ditengah kompleksitas dinamika lingkungan strategis kawasan yang semakin berkembang.

Kebutuhan untuk mengkalibrasi ulang strategi pertahanan negara dalam tatatan arsitektur keamanan kawasan Indo Pasifik menjadi sebuah urgensi yang perlu segera direalisasikan agar kita dapat menavigasi setiap ancaman dan tantangan di kawasan dengan tepat dan benar serta proporsional. Hal ini dilakukan demi menunjungan Visi para pemimpin negara di belahan dunia manapun untuk menjamin keamanan bagi warganya dalam mewujudkan Kesejahteraan kita bersama.

Kegiatan kuliah umum ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari mahasiswa Unhan yang berjumlah sekitar 288 orang yang dijawab secara gamblang oleh Menhan RI dan kuliah umum ini ditutup dengan pemberian cenderamata dari Plt Rektor Unhan kepada Menhan RI, serta dilanjutkan dengan foto bersama. Kuliah umum ini juga dihadiri oleh pejabat Eselon I, II, dan III dilingkungan Unhan serta Dosen Unhan. (Arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *