Ketika Kapal Perang Kolinlamil Berubah Menjadi Destinasi Wisata
JAKARTA, Kapal perang tidak selalu memunculkan kesan seram. Alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AL ini juga bisa menjadi tujuan wisata dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Seperti yang terjadi di dermaga Kolinlamil, Selasa pagi (9/10) anak – anak kelompok bermain Istiqlal Jakarta mengunjungi Kolinlamil untuk mengenal kapal-kapal perang milik Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Saat anak – anak usia dini ini masuk ke markas Kolinlamil, mereka tampak sangat antusias berlarian di dermaga. Mereka seakan tidak sabar untuk naik ke kapal perang yang sedang sandar dengan gagahnya menghadap ke jalan raya Pelabuhan.
“Keren bu guru” Kata itulah yang muncul di rombongan kelompok bermain Istiqlal ini. Bisa jadi, mereka baru kali pertama melihat lebih dekat kapal perang TNI-AL.
Kali ini Kolinlamil mengajak anak anak kelompok bermain itu ke KRI Tanjung Kambani 971 yang kebetulan berada dibadan pertama dermaga Kolinlamil.
Wajar jika anak anak ini gembira dan berlarian saat memasuki ruang anjungan. Banyak yang mencoba memegang saat melihat persenjataan di kapal tersebut. Banyak pula yang menanyakan fungsi perangkat yang ada di kapal itu.
Salah seorang perwira KRI Letda Laut (P) Judistira Eka P. yang bertugas menerima para tak bosan menjawab pertanyaan pengunjung. Di antaranya, fungsi anjungan, senjata apa saja yang dimiliki kapal tersebut, serta kecepatan dan daya jelajah kapal buatan Jepang itu.
Perwira KRI ini menjawabnya dengan detail selayaknya pemandu wisata yang menjelaskan tentang sejarah tempat wisata.
Selain itu, Perwira KRI ini bersama jajarannya dengan telaten mengajak 78 orang tersebut berkeliling. Tak jarang, prajurit KRI ini harus menggandeng atau menuntun anak – anak tersebut saat naik maupun turun tangga. Maklum, mereka anak anak kategori balita.
Sikap telaten dan perhatian yang ditunjukkan beberapa prajurit menghilangkan kesan seram di kapal itu. Rombongan cukup kerasan berada di kapal yang memiliki panjang 114,50 meter dan lebar 19,80 meter tersebut. Meski ngos-ngosan, mereka menjelajahi ruangan dengan gembira.
’’Pengalaman yang luar biasa,’’ kata Aries Susanti Kurniawaty, A.Ma, Kepala kelompok bermain Istiqlal Jakarta itu kagum dengan kapal yang bertugas di TNI-AL pada 2000 tersebut.
Selama ini, dia hanya melihat kapal perang melalui gambar atau televisi. Menurut dia, pengalamannya di kapal itu luar biasa. ’’Kami masuk dan mendapat penjelasan di setiap lini,’’ ungkapnya.
Pengalaman tersebut menjadi bekal untuk bercerita. Baik untuk anak didiknya maupun kolega. Tak semua orang pernah naik kapal perang. Tak semua orang tahu seperti apa kehidupan di dalam kapal. Tak semua orang paham sistem kerja di dalam kapal perang. ’’Sekarang, kami tahu dan bisa bercerita,’’ ucapnya.
PAUD unggulan tingkat provinsi DKI Jakarta oleh Kemendikbud tahun 2007 ini memilih melakukan kunjungan edukasinya ke Kolinlamil (TNI AL) dengan tujuan untuk memperkenalkan anak-anak didiknya tentang bahari dan kemaritiman meskipin sebagian kecil dalam hal ini kapal perang TNI AL.
Salah seorang perwira Staf Potensi Maritim (Spotmar) Kolinlamil yang juga mendampingi rombongan ini pun memberikan apresiasi kepada rombongan itu. Dia menyatakan, kunjungan ke kapal memberikan manfaat positif. Pengunjung yang semula tidak mengetahui alutsista yang dimiliki TNI-AL akhirnya menjadi tahu.
’’Secara tidak langsung, mampu meningkatkan nasionalisme dalam dirinya,’’ tuturnya.
Masyarakat lain pun bisa mengikuti kegiatan kunjungan ke kapal perang ini sebagai bagian dari kunjungan edukasi dan Kolinlamil sangat terbuka untuk itu. Memang, ada prosedur yang harus dilewati. Yakni, mengajukan izin ke Kolinlamil (Spotmar). Setelah izin keluar, rombongan bisa datang dan melihat langsung alutsista itu.