Festival Noken Papua, Sarinah Jakarta
Jakarta, (20/12) Promosikan budaya Papua Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon buka festival Noken di Sarinah Jakarta. Festival yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 Desember 2024, diselenggarakan dalam rangka diseminasi nilai budaya, informasi, serta nilai ekonomis Noken.
Noken yang diketahui telah didaftarkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH-UNESCO) sejak tahun 2012, dalam pelaksanaannya digelar dalam bentuk pagelaran pameran, panggung budaya, fashion show, workshop, serta pasar seni.
Menurut Fadli Zon festival yang mengusung tema “Merajut Noken, Merajut Keragaman. Menganyam Noken, Mengayam Kebinekaan Indonesia yang Maju dan Sejahtera”, merupakan momen strategis untuk mempromosikan budaya Papua kepada khalayak luas khususnya di pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia.
Dikesempatan itu Fadli juga mengajak seluruh elemen serta masyarakat turut melestarikan dan mengawal budaya nusantara. “Melestarikan budaya bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tugas kita semua. Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia,” ujarnya.
Festival yang digelar Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan akan berlangsung selama 3 hari.
Noken adalah tas tradisional Papua, yang biasanya dibuat dari serat kayu, daun, atau batang anggrek, dengan cara dianyam atau dirajut. Masyarakat Papua biasanya menggunakan Noken untuk berbagai kegiatan. Noken berukuran besar (Yatoo) digunakan untuk membawa barang-barang seperti kayu bakar, hasil panen, barang sembako, atau bahkan digunakan untuk membawa anak-anak.
Diketahui pengrajin noken sudah semakin berkurang, sebab proses pewarisan kemahiran dari generasi tua ke generasi muda tidak berjalan maksimal, sehingga kerajinan noken terancam punah. (edo/dbs)