Danrem 081/DJ Sigap Atasi Ancaman Bencana Alam

trisulanews.com – Atas petunjuk langsung dari Pangdam V/Brawijaya, bahwa Danrem sebagai Komandan Penanganan Darurat Bencana di wilayah, agar mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui para Dandim yang terkait dengan adanya bencana alam.

Kemudian selanjutnya, tampak Danrem 081/Dhirotsaha Jaya memerintahkan para stafnya untuk segera menyusun perencanaan dan persiapan guna menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, di antaranya melaksanakan langkah kesiapsiagaan, penyiapan sarana dan prasarana pendukung, seperti posko lapangan, tempat penampungan pengungsi, sarana komunikasi dan perawatan, serta melaksanakan langkah-langkah peringatan dini melalui sosialisasi/penerangan.

Tak lupa Danrem juga melakukan koordinasi dengan unsur terkait, khususnya Pemerintah Daerah setempat tentang status keadaan darurat bencana. Terlihat Kasilog Korem 081/DSJ Letkol Inf Udjiono Hari Supangkat sedang berkoordinasi menggunakan alat komunikasi, guna menindaklanjuti perintah dari Danrem.

Hasil rapat rutin Bakorwil Madiun, pada dasarnya Kepala Daerah mendukung sepenuhnya rencana kegiatan antisipasi penanggulangan bencana alam dan telah disediakan Dana Khusus, inilah RIL (Rencana Informasi Latihan) yang diberikan dari Kolat (Komando Latihan) kepada pelaku Latihan Posko 1 Korem 081/Dhirotsaha Jaya pada siang ini, Rabu (25/07/2018).
[25/7 20.05] Arwang Pen madiun Mayor: *KORAMIL 0804/13 BENDO IKUT SUKSESKAN PELAKSANAKAN VAKSIN ORI DIFTERI*

BENDO, Dalam rangka penanggulangan dan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di wilayah Kecamatan Bendo, maka Puskesmas Bendo didampingi Anggota Koramil 0804/13 Bendo melaksanakan kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri pada anak yang akan dilaksanakan 3 kali (3 putaran). Untuk putaran pertama sudah dilaksanakan pada bulan Pebruari dan maret kemarin, Sedangkan bulan ini dilaksanakan tahap 2 sesuai jadwal hari ini ada 3 Desa yang melaksanakan yaitu Desa Belotan, Desa Bulugledeg dan Desa Kinandang Kecamatan Bendo. (Rabu, 25/07/18)

Kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri untuk awal bulan ini di dahulukan balita, anak TK dan SD/MI, Jadi sasarannya hanya di posyandu-posyandu, TK dan SD/MI masing-masing desa. Untuk Desa Belotan sasarannya hanya Balita dulu dengan dibagi menjadi 4 Posyandu dengan total sasaran 178 anak. Sedangkan Desa Bulugledeg sasaran juga balita dibagi menjadi 2 Posyandu dengan total sasaran 30 anak. Untuk Desa Kinandang kemarin sudah dilaksanakan untuk Balita sehingga hari ini sasaran pada anak TK dan SD/MI yang ada di desa Kinandang dengan jumlah 262 anak.

Pelda Budianto sebagai Bati Komsos dan 6 orang anggota Koramil 0804/13 Bendo ikut memantau sekaligus ikut membantu dalam kegiatan ini agar pelaksanaan dapat berjalan tertib, lancar dan aman. Sekaligus sebagai sarana para Babinsa masing-masing desa untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga lebih dikenal masyarakat banyak. Dengan demikian harapannya masyarakat tidak lagi takut atau malu untuk memberikan informasi atau menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat kepada Babinsa.

“Difteri merupakan penyakit pada selaput lendir pada hidung serta tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dapat menimbulkan lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan sehingga dapat membuat anak sulit makan dan bernapas. Bila infeksi tidak diobati, toksin yang dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan lumpuh dan gagal jantung jika dibiarkan, itulah pentingnya diberikan Imunisasi sekarang ini” tutur Pelda Budianto kepada ibu-ibu yang lagi mengantri mengantar putra-putrinya yang akan di Imunisasi/ Vaksin.

Eka Wahyuni, Amd. Keb. Selaku Bidan Desa Belotan menyarankan bagi para orangtua, apabila lupa atau masih kurang dalam memberikan imunisasi DPT kepada putra putrinya, maka diharapkan untuk segera mendatangi puskesmas untuk melengkapi. Beliau menambahkan pula jika dalam suatu daerah sudah berstatus kawasan KLB (Kejadian Luar Biasa) salah satunya kasus difteri ini sudah bisa disebut KLB maka semua anak yang berumur 1 sampai 19 tahun harus ditambah tiga kali imunisasi difteri lagi, dengan interval 0-1-6 bulan yaitu yang sudah dilaksanakan bulan februari dan maret kemarin putaran 1. Sekarang ini sedang dilaksanakan putaran 2 dan rencana tahap 3 dilaksanakan bulan November 2018.

Masyarakat yang ikut mengantar anak-anaknya merasa senang, pasalnya anak-anaknya yang semula menangis mendengar mau di suntik. Dengan kehadiran bapak-bapak tentara ditengah-tengah pelaksanaan imunisasi membuat anak-anak menjadi terdiam mungkin merasa takut kalau menangis ada pak tentara disebelahnya. Dengan tidak menangis dan meronta-rota disaat akan disuntik akan memudahkan petugas puskesmas untuk memberikan vaksin kepada anak-anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *