Dandim Madiun Hadiri Peresmian Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP)
Madiun – Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Edwin Charles menghadiri peresmian monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) di halaman SMPN 2 Saradan. Hal ini bertepatan dengan peringatan HUT ke- 75 TGP serta untuk mengenang jasa para pahlawan. Monumen yang dihiasi ornamen menyerupai senjata dan sehelai bulu ini diresmikan oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami ditandai pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, Kamis (3/2/2022).
Dulu, tepatnya 14 Juli 1949 di lokasi ini ada sebuah markas TGP dan terjadi pertempuran hebat melawan penjajah Belanda. Untuk itu, di monumen setinggi 6 meter ini tertulis sepenggal sejarah untuk menggambarkan kegigihan pejuang TGP saat mengusir penjajah Belanda. Tulisan itu berbunyi “Di tempat ini 14 Juli 1945, terjadi pertempuran hebat antara TGP dibantu masyarakat dan tokoh muslim melawan penjajah Belanda, pertempuran tersebut mengakibatkan gugurnya pemuda Soebagijo dan Saparno. Pertempuran tersebut mampu menewaskan 12 eskadon kavaleri Belanda dan hancurkan beberapa alat tempur Belanda. Biar Tubuh Kami Hancur Namun NKRI Harus Tetap Utuh. Soebagijo dan Saparno”.
Bupati Madiun menyambut baik usulan Ketua Umum TGP ini, apalagi karaketer Kab. Madiun memang belum keluar semua. “Kalau tadi ada usulan Kabupaten Madiun menjadi Kabupaten Pejuang, saya butuh dibantu data-datanya, kalau ada datanya Insyaallah kita akan mempertimbangkan melihat itu sehingga nantinya tidak ada yang tidak terima. Itu yang saya harapkan,” ungkap Bupati.
Bupati mengaku malu jika berada di titik-titik perjuangan di Kab. Madiun sehingga dirinya ingin lokasi itu “dipermak”, karena para pendahulu berjuang berani mati, tidak seperti generasi saat ini yang masih takut lapar.
“Bentuk perjuangan sekarang bergeser, dulu melawan musuh, sekarang melawan kemiskinan menuju kesejahteraan,” ujar Bupati Madiun.
Kenapa titik-titik perjuangan itu perlu diamankan, karena menurut Bupati, Kabupaten Madiun pada 18-9-1948 sampai 30-9-1948 sempat dijadikan basis pemberontakan dari partai terlarang pimpinan Muso yang notabene bukan orang Madiun. Ironisnya, hingga saat ini image itu masih membayangi generasi sekalipun tidak ada hubungannya. Padahal gerakan itu dilawan masyarakat dibantu TNI, dan dalam 12 hari mereka berhasil dipukul mundur, dan akhirnya Kab. Madiun kembali ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Sementara Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Edwin Charles mengatakan, bahwa monumen ini merupakan tugu peringatan atas gugurnya para pejuang kemerdekaan dari kesatuan Tentara Genie Pelajar (TGP) saat berlangsungnya Agresi Militer Belanda.
“Peran TGP tidak boleh dianggap remeh meskipun umur anggota-anggotanya masih tergolong sangat muda dan berstatus pelajar. Mereka memiliki keterampilan khusus yang diterapkan saat perang, ” ungkap Dandim.
Dandim juga berpesan kepada pelajar dan generasi muda untuk mencontoh sikap patriotisme dari para pahlawan yang perjuangakan kemerdekaan bangsa Indonesia.