Dandim Dampingi Plt. Bupati Tulungagung Buka Kejuaraan Pencak Silat Pra Porprov Jawa Timur Ke VI

Tulungagung – Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letkol Inf Wildan Bahtiar, S.I.P mendampingi Plt. Bupati Tulungagung membuka Kejuaraan Pencak Silat Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur Ke VI yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Tulungagung di GOR Lembupeteng Jl. Soekarno-Hatta Kelurahan Kutoanyar Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, Rabu (01/05/2019).

Acara diawali dengan laporan dari Ketua IPSI Kabupaten Tulungagung Ir. Suharto yang menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah penjaringan atlet-atlet pencak silat Provinsi Jawa Timur yang akan dipertandingkan pada Porprov Jatim VI tahun 2019 cabang olahraga pencak silat di Kabupaten Lamongan. Ia menyebutkan ada 522 orang atlet untuk 22 kelas yang mengikuti acara pada pagi hari ini. Atlet terbaik yang berprestasi sampai per delapan besar akan mengikuti Porprov Jatim Ke VI.

“Dan dihasil yang ingin dicapai yaitu diperolehnya atlet-atlet berprestasi sampai per delapan besar dari 22 kelas yang dipertandingkan. Kejuaraan ini diikuti oleh 522 atlet pesilat dari 37 Kota/Kabupaten di Propinsi Jawa Timur.” ungkap Ir. Suharto.

Di kesempatan acara yang sama, Plt. Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M menyampaikan bahwa Pencak Silat merupakan produk kekayaan budaya asli bangsa Indonesia yang diciptakan dan diwariskan oleh para leluhur nenek moyang kita. Di dalam seni bela diri pencak silat terkandung kekayaan nilai filosofi dan filsafat yang tinggi sebagai identitas kepribadian bangsa Indonesia untuk membentuk eksistensi manusia yang berkarakter dan berbudi pakerti luhur. Sehingga perlu terus dilestarikan karena dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang harus dilestarikan, diuri-uri, dikembangkan, dipromosikan dan dipopulerkan keberadaannya secara berkelanjutan.

“Pencak silat adalah kekayaan asli bangsa Indonesia yang penuh filosofi warisan nenek moyang sebagai ajang silaturahmi dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang harus dilestarikan, diuri-uri, dikembangkan, dipromosikan dan dipopulerkan keberadaannya secara berkelanjutan.” ungkap Plt. Bupati Tulungagung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *