Banjir di Desa Kertosono: TNI dan BPBD Bergerak Cepat Pulihkan Irigasi Jebol

Trenggalek – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Panggul sejak Senin malam (6/1/2025) telah memicu banjir besar di aliran Sungai Munengan, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Akibatnya, saluran irigasi di sepanjang sungai tersebut jebol, menyebabkan lahan pertanian warga tergenang dan mengancam akses jalan desa.

Kondisi darurat ini langsung direspons dengan sigap oleh Koramil 0806-11/Panggul bersama BPBD Kabupaten Trenggalek dan pemerintah desa. Pada Selasa (7/1/2025), tim gabungan turun ke lokasi untuk meninjau dampak kerusakan dan menyusun langkah cepat penanganan. Aksi ini menjadi wujud nyata sinergi TNI dan masyarakat dalam mengatasi bencana.

Serka Suhardjo, anggota Koramil 0806-11/Panggul sekaligus bagian dari Tim Reaksi Cepat BPBD Trenggalek, menegaskan pentingnya kecepatan dalam situasi seperti ini. “Kami bergerak bersama BPBD dan perangkat desa untuk memastikan keselamatan warga. Selain itu, langkah pemulihan darurat seperti distribusi bantuan dan pemasangan pengaman sementara pada saluran irigasi akan segera dilakukan,” ujar Serka Suhardjo penuh semangat.

Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si, menyoroti pentingnya tindakan kolaboratif untuk memitigasi dampak banjir. “Kerusakan irigasi yang cukup parah ini akan segera ditangani dengan pemasangan karung pasir dan bronjong sebagai langkah awal. Namun, kami juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperkuat infrastruktur ke depan,” tegasnya.

Krisnu, Kepala Dusun Kertosono, turut memberikan apresiasi atas gerak cepat TNI dan BPBD dalam situasi darurat ini. “Gotong royong antara masyarakat dan aparat benar-benar menjadi kunci pemulihan. Dengan kerja sama yang erat, kami yakin Desa Kertosono akan segera pulih,” ungkapnya penuh optimisme.

Banjir ini menjadi pengingat pentingnya membangun infrastruktur irigasi yang tangguh untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Dengan langkah konkret dari tim gabungan TNI, BPBD, dan masyarakat, Desa Kertosono diharapkan dapat segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitas pertaniannya yang menjadi sumber kehidupan utama warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *