Atasi Krisis Air, Babinsa Semamung Gotong Royong Pasang Pipa Dari Mata Air
trisulanews.com. Untuk mengatasi krisis air bersih di musim kemarau, Babinsa Semamung bersama warga bergotong-royong memasang pipa dari sumber air untuk dialirkan ke pemukiman warga di Dusun Makmur Desa Semamung Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 1607/Sumbawa, Letkol Inf Samsul Huda, S.E., M.Sc., dalam rilis tertulisnya di Sumbawa, Jumat (5/7/2019).
Diungkapkan Samsul, kerja bakti itu digelar karena saat musim kemarau, warga Semamung mengalami krisis air bersih, sehingga warga kesulitan untuk mencari air bersih guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk mengatasi kesulitan warga tersebut, ujar Dandim, pada Rabu (3/7/2019) kemarin, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Semamung, Koramil 1607-08/Moyo Hulu, Kopda Anton mengajak warga setempat untuk memasang pipa air dari sumber air yang nantikan disalurkan ke pemukiman warga.
“Ini dilakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih yang semakin hari semakin berkurang,” katanya.
“Apalagi saat ini musim kemarau, sumber air bersih hampir semuanya kering” tegas Samsul Huda.
Dijelaskan Samsul, pihaknya juga telah menginstruksikan jajarannya agar mengecek dan mendata daerah-daerah yang saat ini mengalami kekurangan air bersih.
“Saya sudah perintahkan jajaran, untuk mengecek dan mendata desa-desa binaan yang mengalami krisis air bersih,” ungkapnya.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif. Seperti yang dilakukan Babinsa Semamung kemarin,” tambah Samsul.
Samsul pun menghimbau kepada warga untuk menjaga dan memelihara hutan, karena apabila hutan gundul, katanya, maka resapan air akan berkurang, sehingga warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Hal ini pun dibenarkan Kepala Desa Semamung Rudi Tauhid, Ia mengajak semua pihak untuk memelihara hutan dari tindakan-tindakan llegal logging yang berakibat pada menurunnya debit air bersih yang merugikan masyarakat khususnya disekitar hutan.
Rudi menyampaikan, permasalahan lain yang dihadapi warga yaitu tingginya kadar kapur yang terkandung dalam air tersebut, sehingga membutuhkan upaya ekstra untuk mengendapkan kapur sebelum air digunakan.
“Ini cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan masyarakat bila terus menerus dikonsumsi, semoga ada perhatian dari pemerintah untuk membantu mengatasi masalah ini,” harap Kades.
Atas kegiatan yang dilakukan Babinsa bersama warganya, Rudi pun mengungkapkan rasa senangnya, karena sekarang warga tidak susah-susah lagi untuk mengambil air bersih.
“Terima kasih atas bantuan bapak Babinsa, saat ini warga tidak perlu mengambil air bersih jauh-jauh lagi,” katanya. (Dispenad).