Antisipasi Miskomunikasi Aparat dan Warga Kwitang, Kodim 0501 dan Aparatur Jakarta Pusat Lakukan Koordinasi Pencegahan

Jakarta, (15/10) Mengantisipasi miskomunikasi, ricuh antara aparat keamanan dan warga seperti yang terjadi pada tanggl (13/10) malam di wilayah Kwitang, aparat keamanan dalam hal ini Brimob melakukan konsolidasi dan kordinasi dengan jajaran aparat keamanan terkait diwilayah Jakarta Pusat.

Kordinasi yang berlangsung di Mako Brimob turut dihadiri oleh elemen terkait wilayah Jakarta Pusat, antara lain : Dandim 0501/JPBS Kolonel Inf. Luqman Arief, Kapolres Jakpus Kombespol Heru, Danyon Kompol Budi Hidayah, Kapolsek Senen Kompol Ewo, Camat Senen, Roni Jarpiko dan jajaran, Lurah Kwitang, para ketua Rw 01- 09 dan lainnya.

Kolonel Inf. Luqman Arief, Dandim 0501 JPBS yang turut hadir dalam koordinasi mengungkapan beberapa point hasil kesepakatan, antara lain pemasangan spanduk himbauan dan arahan mencegah terjadinya salah paham antara masyarakat dan aparat kemanan.

“Mengantisipasi miskomunikasi terulang, maka dilakukan upaya pencegahan berupa pemasangan spanduk peringatan. Membuat spanduk yang berisi bukan warga Kwitang dilarang masuk. Kemudian rencana diadakan pagar duri dan pagar hidup di titik pintu masuk warga Kwitang”, tutur Dandim.

Sebelumnya pada tanggal 13/10 malam lalu terjadi bentrok antara warga Kwitang dengan aparat keamanan. Warga merasa terusik akibat tembakan gas air mata aparat yang diarahkan kelingkungan dan pemukiman warga. Padahal, tujuan penembakan gas air mata untuk membubarkan aksi brutal pendemo UU Omnibus Law yang melemparkan batu kearah aparat. Saat dilakukannya penembakan, pendemo berlari menuju ke pemukiman warga Kwitang.

Diharapkan dengan terjaganya komunikasi masyarakat tidak lagi merasa terancam, aparat keamanan tidak akan berbuat anarkis atau merugikan namun semua dilakukan agar keselamatan masyarakat terjaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *