Seluruh Jajaran Kodikmar Mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 Secara Virtual

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2022,  seluruh prajurit Kodikmar mulai dari tingkatan Perwira, Bintara, Tamtama maupun siswa tahap pembentukan secara terpisah mengikuti secara virtual di masing-masing Pusdik jajaran Kodikmar, Gunungsari, Surabaya. Rabu (01/06/2022).

Dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tanggal 1 Juni menjadi hari yang selalu diperingati masyarakat Indonesia sebagai Hari Lahir Pancasila sebagai dasar ideologi Indonesia. Latar belakang lahirnya Pancasila ini tidak terlepas dari cerita pengasingan Presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno) sebagai tahanan politik di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak 14 Januari 1934 sampai dengan 18 Oktober 1938. Namun justru pada masa pengasingan inilah, Bung Karno bisa merumuskan merumuskan butir-butir pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Inspirasi ini Bung Karno dapatkan saat sedang merenung di bawah pohon sukun yang kini menjadi taman Kota Ende.

Dari Lapangan Pancasila Kabupaten Ende NTT, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo menyampaikan pidato bahwa Kota Ende NTT kota bersejarah tempat dimana Bung Karno merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan pancasila bagi Bangsa dan Negara.

Lebih lanjut Presiden RI mengatakan bahwa Pancasila bukan hanya telah mempersatukan kita semua, Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian, dan ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa, bahwa bangsa dan negara kita bisa tetap berdiri kokoh menjadi bangsa yang kuat karena kita semua berlandaskan Pancasila.

“Saat ini dalam menghadapi situasi dunia yang bergejolak, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir dan diikuti krisis ekonomi dan pangan serta ancaman kemiskinan dan kelaparan dan juga perang di Ukraina, sebagai pemegang mandat G20 di dunia kita mengajak kepada seluruh negara maju di dunia bergotong royong untuk menciptakan manusia yang lebih baik membangun sistem kesehatan global yang mampu menghadapi krisis di masa depan dengan tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih damai, lebih berperikemanusiaan dan lebih berperikeadilan,” pesan Presiden RI.

Mengakhiri pidatonya, Presiden RI mengajak seluruh pemimpin bangsa terutama pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, para pemimpin partai politik, tokoh ormas, dan para pemimpin lainnya untuk menjadi teladan dan contoh dalam mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan. (yosafat rh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *