Kadispenad : Jangan Terjebak Fenomena Phubbing dan Social Climber
trisulanews.com – Fenomena Phubbing dan Social Climber di media sosial harus disikapi secara bijak dan cerdas tidak terkecuali bagi para prajurit TNI sebagai bagian dari perang informasi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) saat menjadi salah satu pemberi materi ceramah pembekalan kepada para taruna/taruni Akademi Militer tingkat IV/Sermatutar di Akademi Militer (Akmil) Magelang belum lama ini.
Pembekalan kepada para calon perwira remaja (Capaja) TNI AD ini mengangkat tema “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Karakter Prajurit TNI AD”.
Lebih lanjut Kadispenad mengemukakan, bahwa era modenisasi yang berkembang dengan pesat dan globalisasi telah menimbulkan hakekat ancaman baru, sehingga para prajurit TNI AD sebagai penjaga kedaulatan negara diharapkan tidak hanya sekedar membaca fakta di lapangan, akan tetapi harus dapat memahami medan perang yang kompleks termasuk yang juga terjadi di dunia virtual (media sosial)
“Jenis peperangan sekarang ini mengisyaratkan kemampuan untuk berpikir dan memahami isu-isu politik, ekonomi dan budaya pada beberapa tingkatan tertentu. Karena itu, dibutuhkan banyak kecerdikan untuk berpikir sekaligus bertindak, baik dalam diplomasi maupun berperang, karena beberapa situasi perang, tidak selamanya prajurit dihadapkan dengan penggunaan senjata semata, namun juga situasi politik, ekonomi dan budaya, seperti membangun sarana prasarana, berhadapan dengan penduduk lokal, bencana alam dan sebagainya,” ungkap Kadispenad dihadapan calon perwira remaja TNI AD tersebut.
Secara khusus, Kadispenad juga menyampaikan kepada seluruh Taruna/Taruni Akmil Tingkat IV agar bijak dalam menyikapi perkembangan media sosial. Sebagai generasi muda harapan bangsa, para taruna atau calon perwira remaja agar tidak terlarut mengikuti arus media sosial sehingga terjebak dalam fenomena Phubbing dan Social Climber
Kadispenad menegaskan agar para taruna dapat menyikapi perkembangan media sosial secara cerdas dan tidak begitu saja menerimanya tanpa adanya filter dalam diri sendiri maupun nalurinya sebagai prajurit.
“Epidemi berbagai aplikasi di medsos yang demikian masif dapat menjadi bagian dari perang informasi, bahkan dapat menggerus karakter dan militansi prajurit, tamtama, bintara maupun perwira.
Fenomena tersebut dapat dilihat dari banyaknya konten foto dan video yang beredar di media sosial,” ujar Jenderal bintang satu lulusan Akmil 1988 ini.
Kadispenad juga berharap agar para taruna yang akan dilantik menjadi perwira pada bulan ini, untuk memperkuat karakter diri dan senantiasa menjadi tauladan tidak hanya kepada anggota saja, namun juga kepada publik.
Pada ceramah pembekalan dihadapan 224 calon perwira remaja ini, juga disampaikan ceramah pembekalan dari Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Staphanus Tri Mulyono serta pembekalan dari Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) Mayjen TNI Johny L. Tobing. (pen)