Iuran BPJS Naik, John Palinggi : BPJS Layak di Kawal Orang Orang Berjiwa Entrepreneur
Jakarta, (4/11) – Pemerintah resmi menaikan tarif iuran BPJS sebesar 100 persen. Rencananya kenaikian tarif itu berlaku mulai tanggal 1 Januari 2020 mendatang. Adapun kenaikan tarif bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan BPJS.
Sejalan dengan kebijakan itu, Ketua Umum BPP Asosiasi Rekanan Pengadaan barang dan Distributor Indonesia (ARDIN), John N Palinggi berharap kenaikan iuran tersebut mampu mencapai target dan tujuan yang diharapkan.
Disisi lain John berpendapat, kenaikan tarif perlu dikelola oleh orang orang yang memiliki jiwa entreprenuer.
“Program itu harus dikawal oleh orang orang yang memiliki jiwa entrepreneur, jadi tidak hanya sekedar melayani saja. Orang orang itu harus berani mengambil resiko, putar otak menciptakan peluang memajukan program pemerintah, namun tidak mengambil manfaat dari mereka yang sakit. Jadi jangan hanya melayani saja, kalau hanya melayani semua orang juga bisa”, tegas John Palinggi diruang kerjanya belum lama ini.
Selain memiliki jiwa enterpreneur, program BPJS juga perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis online. Hal ini menurutnya sangat bermanfaat terutama untuk menjunjung tinggi hak dan kewajiban pengguna BPJS.
Menggunakan teknologi informasi (IT) lanjut John juga menjunjung tinggi nilai keadilan, sebab menurut pantauannya ada pengguna BPJS tidak perlu mendapat fasilitas BPJS karena mereka terbilang mampu.
Ia mencontohkan, ada suami istri yang kedua duanya memiliki “toko” namun ketika sakit hingga melaksanakan operasi besar, mereka memanfaatkan BPJS. Seluruh biaya operasi lutut yang memakan biaya ratusan juta rupiah di bebankan seluruhnya ke BPJS dan ini menurutnya tidak adil.
Dengan fenomena tersebut, John mengingatkan perlunya pemanfaatan tenkologi informasi (IT). “Dengan IT kita mengetahui data data lengkap peserta pengguna layanan kesehatan, mengetahui kewajiban peserta, dan lain sebagainya”, tutur John Palinggi.
Setidaknya menurut sosok yang memiliki wawasan luas ini, memanfaatkan IT maka akan terwujud sistem pengawasan menyeluruh. “IT dapat mengontrol, mengelola manajemen, sosialisasi peraturan, data peserta, sanksi dan seterusnya. Menurut saya program dahasyat dan luar biasa yang digaungkan Joko Widodo ini dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia tepat sasaran”, papar John Palinggi. (ef)