Rentan Penyakit, Satgas Yonif 321 Ajarkan Pola Hidup Sehat di Nduga
trisulanews.com, Dalam rangka mencegah rentannya penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat, Satgas YR 321/GT aktif melaksanakan pelayanan dan pembinaan kesehatan terhadap rakyat di pedalaman Kabupaten Nduga.
Demikian disampaikan Dansatgas YR 321/GT, Letkol Inf Deri Indrawan, M.Tr (Han), dalam rilis tertulisnya di Papua, Jumat (28/6/2019)
Dansatgas menjelaskan, kegiatan yang dipimpin dokter Satgas, Letda Ckm dr. M Barkah, selain membimbing masyarakat terutama anak-anak untuk menjalani pola hidup sehat. Satgas juga menyiapkan tempat air bersih untuk masyarakat, karena secara umum masyarakat mendapatkan air untuk dikonsumsi jauh ke sungai dan belum tentu bersih.
“Satgas telah menyiapkan sabun cuci, pasta gigi, sikat gigi dan bahan lainnya yang digunakan sebagai media untuk menjelaskan kepada masyarakat dan anak-anak tentang pentingnya pola hidup sehat, sekaligus barang-barang tersebut dibagikan kepada masyarakat,” jelas Deri.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa hal yang sangat memperihatinkan adalah rendahnya pemahaman rakyat tentang pola hidup sehat yang mengakibatkan rentan terhadap wabah penyakit. Misalnya kebiasaan mandi tidak menjadi kebutuhan warga pedalaman.
Mereka mandi hanya apabila kebetulan kehujanan, atau harus menyeberangi sungai, itupun hanya sekedar membasahi badan tanpa upaya membersihkan dengan menggunakan sabun. Demikian pula kebiasaan cuci tangan sebelum makan hampir tidak pernah dilakukan.
“Disini kami mencoba membimbing untuk membiasakan mandi, cuci kaki dan tangan menggunakan sabun, gosok gigi dan lain-lain. Terutama kepada anak-anak yang ada di pedalaman,” ucap Deri.
Dalam kesempatan tersebut, selain menjelaskan tentang pentingnya air. Dokter Satgas 321 juga mengajak anak-anak di Distrik Nduga maupun di tempat-tempat lain untuk mencoba “Cuci Tangan 6 Langkah” yang merupakan salah satu kampanye WHO, untuk kebersihan diri berupa tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
“Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit karena tangan sering kali menjadi media yang membawa kuman berpindah dari satu orang ke orang lain,” ujar lulusan Akmil 2001 ini.
Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari masyarakat, terlihat banyaknya anak-anak yang bersedia untuk diajarkan secara langsung dengan cara bermain untuk membersihkan tangan dengan air bersih yang sudah disiapkan.
Diharapkan setelah pembangunan infrastruktur ini selesai maka rakyat akan semakin mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan, pendidikan serta kesempatan untuk hidup layak guna mewujudkan keadilan sosial menyentuh sampai ke warga pedalaman. (pen)