Babinsa Kampar Bantu Selamatkan Korban Keracunan Emisi Mobil

JAKARTA, Serka Satia Darma, Babinsa Koramil 01/Bangkinang berhasil menemukan dan membantu menyelamatkan tiga orang penumpang yang diduga mengalami keracunan gas emisi mobil dekat Masjid At-Taqwa, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau.

Hal tersebut disampaikan Kapendam I/BB Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga, dalam rilis tertulisnya, Senin (6/5/2019).

Diungkapkan Kapendam, peristiwa yang terjadi pada hari Sabtu lalu itu, Serka Satia Darma menemukan tiga orang yang terlihat tidak sadar dalam sebuah mobil yang terparkir di sekitar Masjid At-Taqwa Desa Salo.

“Mobil itu jenis Toyota Innova, nomor polisi BM 1901 TJ. Masjid berada di depan Batalyon 132/BS,” ujar Roy.

“Saat ditemukan, kondisi mesin mobil masih hidup, sementara di dalamnya terdapat beberapa orang yang tergeletak seperti tertidur atau tidak sadarkan diri,” ujarnya.

Setelah diperiksa, lanjut Roy, Serka Satia Darma menemukan tiga orang yang diantaranya satu orang telah meninggal dan dua lainya pingsan.

“Itu dimungkinkan karena keracunan gas emisi dalam mobil. Pasalnya, pendingin ruangan atau AC ditemukan masih hidup,” terang Roy.

“Saat ini, setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Husada Bunda, kedua korban yaitu pasangan suami istri Farid dan Novrianti, berhasil diselamatkan. Sedangkan yang satunya, Faris Alfarab (14 thn), tidak dapat tertolong dan meninggal,” imbuhnya.

Terpisah, Satia Darma menjelaskan tentang awal penemuan korban tersebut, yang menurutnya itu bermula dari informasi yang diterimanya dari grup media sosial dan kini kasusnya sudah ditangani Polres Kampar.

“Ketika itu, saya diperintahkan untuk mencari keberadaan mobil Toyota Innova dengan nomor polisis BM 1901 TJ dan ketika dicek melalui (aplikasi) Google Maps, menunjukan berada di Desa Salo,” katanya.

“Mobil yang terparkir di Halaman Masjid At Taqwa dalam kondisi mesin dan AC hidup, didalamnya terdapat dua orang duduk di depan dengan posisi kaki diatas Dashboard dan satunya lagi, anak laki-laki dalam kondisi tidur di kursi belakang,” paparnya.

Melihat kondisi tersebut, Satia pun langsung beraksi untuk memastikan kondisi para penumpang dan ternyata setelah dibuka ketiganya dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Ketika dipanggil tidak ada yang menyahut, malah anak laki-laki yang tidur di belakang itu dari mulutnya mengeluarkan busa. Setelah dicek kembali, dua orang yang tidak sadar itu masih ada gerakan,” kata Satia.

“Segera saya menghubungi petugas piket provoost, Pasi Intel dan Tim Kes Batalyon 132/BS. Setelah Pasi Intel koordinasi dengan pihak kepolisian dan kita berangkat membawa korban ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Husada Bunda. Anak laki-laki itu tidak dapat tertolong, meninggal, sementara yang dua orang masih hidup dan dalam perawatan dokter,” tandasnya. (Pen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *