Kasrem 081/DSJ Berikan Evaluasi dan Kaji Ulang Pelaksanaan Latgulben Erupsi Gunung Kelud
BLITAR, Selesai pelaksanaan latihan penanggulangan bencana alam (Latgulben) erupsi Gunung Kelud, Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Agus Faridianto memberikan evaluasi dan kaji ulang kepada seluruh penyelenggara, pelaku dan pendukung yang terlibat, di Aula Kantor Kelurahan Tawangsari, Kec. Garum, Kab. Blitar, Jawa Timur, Jumat (16/11/2018).
Sebelum memberikan arahan, Kasrem mengajak kepada seluruh peserta yang terlibat untuk bertepuk tangan dan tertawa, karena menurutnya setiap kegiatan harus selalu semangat dan bergembira.
Mengawali arahannya, Kasrem mengatakan, alhamdulilah latihan yang berjalan selama 5 hari dapat berjalan dengan aman dan lancar. Secara keseluruahan latihan dapat berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang harus dibenahi dan dilatihkan.
“Terutama Hubungan kerja koordinasi antar staf masih perlu ditingkatkan. Sedangkan untuk pelaku sudah cukup bagus dan semangat, bagaimana pentahapannya sudah terlihat, terutama pada saat proses evakuasi,” ungkapnya.
“Jadikan latihan ini sebagai gambaran kita, jika nanti seandainya kejadian itu benar-benar terjadi. Sehingga jangan anggap latiahan ini hanya sekedar lewat bagi kita semua unsur yang terlibat dan gunakan latihan itu untuk kesiapan aplikasi di lapangan nantinya, oleh karena itu bina terus koordinasi dan komunikasi,” kata Letkol Inf Agus Faridianto.
Ia menuturkan, “Seperti saya lihat kemarin, adanya dapur lapangan yang sudah siap menyiapkan makanan bagi para pengungsi dan Orari yang sudah tergelar baik, itulah fungsinya dari latihan ini untuk menyiapkan semuanya, baik itu personel dan materiil.”
Sebelum mengakhiri arahannya, Kasrem berharap agar atihan itu dapat dijadikan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi kerawanan yang sesungguhnya. “Hafalkan benar-benar rute evakuasi selama latihan dan jumlah penduduk. Setelah ini Babinsa agar mendata terkait hal itu dan menentukan tempat pengungsian utama,” tegasnya.
“Walaupun latihan ini hanya dilaksanakan di 1 kecamatan, yang seharusnya ada 4 kecamatan yang rawan terhadap adanya ancaman erupsi Gunung Kelud, untuk itu siapkan data yang sama bagi daerah di 3 kecamatan lainnya itu,” tutupnya.